AKADEMI Maritim Indonesia (AMI) Medan terus melakukan pengembangan dan penataan, walaupun fasilitas pendidikan sudah memenuhi standar internasional yang ditetapkan International Maritime Organization (IMO) sebagai lembaga pendidikan maritim berkelas dunia dan STCW 2010.
“Kini AMI Medan sedang mempersiapkan diri untuk dikembangkan menjadi Politeknik. Kita sedang mempersiapkan kelengkapan persyaratan administrasi yang dibutuhkan, ”ujar Ketua Pembina Yayasan AMI Dr. Yuris Danilwan, SE, M.Si, Ph.D, usai acara Pelantikan Perwira Pelayaran Besar Ahli Nautika Tingkat III dan Ahli Teknika Tingkat III di Kampus AMI Medan Jl. Brigjend Bejo/Pertempuran Pulo Brayan Medan, Sabtu (17/2).
Disebutkan Yuris, AMI Medan yang didirikan 24 Nopember 1960 atau saat ini sudah berusia 57 tahun telah mengembangkan reputasinya dibidang pendidikan dan pelatihan pelayaran dalam membangun kejayaan sumber daya manusia pelayaran nasional dan internasional. Wujudnya AMI Medan mendapat pengakuan dari International Maritime Organization (IMO).
AMI Medan didirikan Yayasan Pendidikan Maritim oleh HM. Sani, SH pada awalnya bernama Akademi Perdagangan Pelayaran (APP), kemudian pada 1982 menjadi Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (APNI). Jenjang pendidikan setara dengan Diploma III. “Jika terwujud sebagai Politeknik maka kedepan AMI Medan akan melahirkan alumni setara S1 dan S2, “kata Yuris.
Direktur AMI Medan, Capt. Dafid Ginting, M.Mar, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, AMI Medan sudah approval dan memiliki fasilitas kuliah yakni Full Mission Bridge Simulator 240° dan Full Mission Engine Room Simulator yang terkoneksi. Pengadaan simulator ini sebagai implementasi STCW 2010.
Fasilitas terakhir adalah AMI Medan telah melaksanakan Ujian Keahlian Pelaut (UKP) secara mandiri berbasis komputer atau Computer Based Assesment (CBA). UKP mandiri dengan sistem CBA ini adalah pertama digelar di Kampus AMI Medan yang selama ini dilakukan oleh Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) di Jakarta. “Ini merupakan babak baru bagi AMI Medan yang merupakan akademi maritime swasta satu-satunya di Pulau Sumatera yang sudah memperoleh approval dari Dirjend Perhubungan Laut sebagai penyelenggara pendidikan kelautan, “ kata Capt. Dafid
Dalam kesempatan itu Dafid mengingatkan, zaman terus berubah dan dunia kelautan terus berkembang. Persaingan juga semakin ketat. Karenanya kepada taruna terus dituntut untuk terus belajar dan mengasah keterampilan yang dimiliki.
Selain Pelantikan Perwira Pelayaran Besar Ahli Nautika dan Teknika, juga di gedung baru milik AMI Medan ini dilakukan pelantikan terhadap 34 taruna praktik laut (PRALA).