MEDAN –
Realitasonline PT Pertamina memberikan penghargaan
kepada Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan yang berperan penting dalam
menciptakan nakhoda yang berkarakter.
Demikian Crewing Manager PT.
Pertamina Jakarta, Ika Helnayadi pada kuliah umumnya dihadapan ratusan taruna/i
yang diselenggarakan di aula ballroom Machmoeddin kampus tersebut, Kamis
(2/5/2019).
Menurut Ika, dalam bisnis
pelayaran selalu dibutuhkan pelaut yang handal. “Kebutuhan terhadap pelaut
handal ini adalah satu kunci jawaban yang dibutuhkan perusahaan. Jadi, selain
ilmu pengetahuan, nakhoda yang berkarakter paling penting dalam dunia bisnis
pelayaran,” kata Ika seraya menambahkan untuk menghadapi tantangan dalam bisnis
perkapalan, seorang pelaut harus memiliki karakter, peka terhadap lingkungan,
dan punya keunggulan.
Ditambahkan Ika, saat ini
Pertamina sedang melakukan perubahan dari perusahaan minyak dan gas menjadi
perusahaan energi. Karena ke depannya, sumber bahan bakar tidak lagi bersumber
pada minyak dan gas, sehingga Pertamina sekarang ini sudah melakukan B10 dan
B20, yakni 80 persen solar dan 20 persen minyak sawit. Perubahan seperti ini
juga harus dipahami para cadet.
Capt. Brahmana, alumni
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam paparannya menekankan tentang
man power shipping khususnya crewing.
“Pertamina punya kapal terbesar
di dunia, yaitu kapal pertamina gas 1 dan 2/LOA 229.0 mtr dan kapal MT Gunung
Geulis/LOA 243.8 serta kapal lainnya,” kata Brahmana. Untuk mengoperasikan
kapal-kapal tersebut, Pertamina menempatkan cadet yang sangat ketat dan
disiplin.
Hal ini untuk menghindari
adanya kesalahan internal dan eksternal, seperti kecelakaan kapal (tubrukan,
kebakaran, pencemaran dan kandas), dan juga faktor individu (kurang pengalaman
dan pengetahuan, kurang disiplin, tidak adanya supervisor).
Menurut Brahmana, para cadet
yang berkarir di Pertamina tidak hanya di kapal saja, tapi bisa saja di
berbagai sektor.
Sementara Direktur AMI Medan,
Capt. Dafid Ginting M.Mar MSi mengatakan kuliah umum yang diberikan PT.
Pertamina Jakarta ini sangat penting untuk menginspirasi dan memotivasi para
taruna/i di sini. Kuliah umum ini juga dibarengi dengan test untuk para taruna.
Bagi taruna yang lulus test itu akan mendapatkan kesempatan mengikuti praktek
laut (prala) di Pertamina Jakarta, jelas Dafid.
Direktur AMI Medan ini juga
menekankan tentang pentingnya nakhoda yang berkarakter. Untuk menghadapai
industri 4.0, seorang nakhoda memang dituntut harus punya karakter, benar-benar
bekerja dan bisa mengikuti perkembangan yang ada harus sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan, tidak hanya cukup dengan pengetahuan bawa kapal saja.
“Sedangkan keunggulan yang kita
miliki adalah AMI Medan mewajibkan setiap taruna/i mahir berbahasa Inggris
dengan nilai toefl 450-500. Kami memberikan fasilitas untuk bahasa Inggeris ini
dengan membentuk komunitas bahasa Inggris.
Di sini para taruna diberikan sehari penuh berbicara dalam bahasa Inggris. Sehingga dengan berlatih dan kemauan yang kuat untuk mahir berbahasa Inggris, saya yakin para taruna/i AMI Medan bisa bersaing di dunia kerja internasional maupun perusahaan nasional. (AY)