AMI Medan Siap Go Internasional

Akademi Maritim Indonesia (AMI) merupakan lembaga pendidikan avokasi  yang akan menjadi unggulan pendidikan kemaritiman. “Akademi ini juga  telah siap go international karena telah memenuhi standar yang  ditetapkan International Maritime Organization (IMO).

Karenanya  AMI Medan harus terus meningkatkan dan menyiapkan kualitas sumber daya  manusia yang siap bersaing di dunia internasional, “ ujar Menteri  Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke kampus AMI Medan Jalan  Brigjend Bejo d/h Pertempuran Pulo Brayan Medan, baru-baru ini.

Dalam  acara yang dikemas temu dengan civitas AMI Medan, Menteri juga berjanji  akan mempermudah segala sertifikat atau izin yang dibutuhkan pendidikan  avokasi. “Semua birokrasi yang menghambat kemajuan pendidikan akan kita  evaluasi, “ tegas Menteri, seraya menyatakan pemerintah siap untuk  menyiapkan infrastruktur agar dunia pendidikan avokasi mampu  meningkatkan daya asing.

Sebelumnya Ketua Pembina Yayasan  Pendidikan Maritim, Dr. Yuris Danilwan, SE, M.Si menyampaikan, AMI yang  didirikan pada 24 Nopember 1960 telah mengembangkan reputasinya dibidang  pendidikan dan pelatihan pelayaran dalam membangun kejayaan sumber daya  manusia pelayaran nasional dari Sumatera Utara.

Wujudnya AMI  mendapatkan pengesahan/pengakuan baik nasional maupun dari International  Maritime Organization (IMO) melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut  Kementrian Perhubungan.

Dikatakan, AMI yang didirikan Yayasan Pendidikan Maritim di Medan awalnya bernama Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (APNI).

Posisi  geografis Indonesia di antara dua benua yakni Asia dan Australia  sebagai urat nadi perdagaan serta perekonomian dunia dengan wilayah 70  persen kelautan yang menyatukan 17000 lebih pulau-pulau.

“Inilah  salah satu pertimbangan didirikan AMI dalam menyahuti kebutuhan dunia  kemaritiman,” ujar Yuris Danilwan, seraya menyampaikan terimakasih  kepada masyarakat yang telah mempercayakan anak-anaknya dididik di AMI  Medan.

Diketahui lautan sebagai kesatuan yang berkaitan erat satu  sama lainnya. Peningkatan perdagangan, industri pelayaran lebih 90  persen total arus perdagangan melalui transportasi laut, dengan jumlah  armada kapal yang semakin besar dan jumlah kebutuhan pasokan laut juga  semakin besar.

Dalam memenuhi kebutuhan itu, lanjut Yuris yayasan  terus bekerja keras agar seluruh program studi di AMI Medan memperoleh  Akreditas “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Direktur  AMI Medan Capt. Dafid Ginting, M.Mar, M.Si, menambahkan untuk  menghadapi tantangan kedepan, alumni AMI Medan harus memiliki  kompetensi, menguasai komunikasi dan memiliki karakter yang baik.

Sebagai  upaya untuk memenuhi standar internasional dalam pengembangan  pendidikan, AMI Medan telah melengkapi fasilitas kuliah yakni Full  Mission Bridge Simulator yang terkoneksi dengan Full Mission Engine  Simulator. Pengadaan simulator ini sebagai implementasi STCW 2010.

Full  Mission Engine Simulator adalah menambah fasilitas yang sudah ada yakni  Full Mission Bridge Simulator. Alat ini akan lebih memberikan pemahaman  kepada taruna dalam mengoperasikan kapal, dan satu-satunya di Sumatera.  Sehingga kedepan mampu bersaing dengan taruna asing.

AMI Medan  juga telah memenuhi syarat sebagai sekolah maritime setelah melewati  audit untuk memenuhi ketentuan Standards of Training Certification and  Watchkeeping (STCW), dan standar nasional berdasarkan peraturan  Kementrian Perhubungan nomor 70. Sehingga calon pelaut yang dilahirkan  AMI Medan memenuhi standar yang ditentukan.

Selain itu AMI Medan  juga telah menggelar Ujian Keahlian Pelaut (UKP) secara mandiri berbasis  computer atau Computer Based Assesment (CBA). Proses UKP mandiri dengan  sistem CBA ini sebelumnya dilakukan oleh Dewan Penguji Keahlian Pelaut  (DPKP) di Jakarta. Dengan sistem ujian berbasis CBA, proses UKP berjalan  lebih cepat dan efisien. Karena semua sudah sistem komputerisasi.

AMI  Medan mengasuh Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan  Kepelabuhanan, Program Studi Teknika dan Program Studi Nautika. Akan  ditambah dua prodi untuk menyongsong perubahan akademi menjadi  politeknik.

Kunjungan Menteri Perhubungan ke Kampus AMI disambut dengan pedang pora oleh para taruna AMI Medan.

Share: